Struktur Atom Lactic Acid

Struktur Atom Lactic Acid terdiri dari tiga atom karbon, enam atom hidrogen, dan tiga atom oksigen membentuk rumus molekul C₃H₆O₃. Struktur utamanya adalah CH₃–CH(OH)–COOH, di mana karbon tengah (α‑karbon) terikat pada gugus hidroksil (–OH) serta gugus metil (–CH₃) dan sebuah atom hidrogen. Menjadikannya pusat kiral yang menghasilkan dua enansiomer: L-(+)-laktat dan D-(–)-laktat . Atom karbon paling ujung membentuk gugus karboksil (–COOH), sementara gugus hidroksil berada tepat di karbon α, sehingga lactic acid tergolong alpha-hidroksi asam (AHA) . Gugus α‑hidroksil ini juga berperan dalam pembentukan ikatan hidrogen intramolekuler, yang membuat asam ini lebih asam dibanding asam asetat . Berat molar molekul ini sekitar 90,08 g/mol dan memiliki titik leleh sekitar 16–18 °C (racemic) serta pKₐ sekitar 3,86 . Struktur sederhana ini memungkinkan lactic acid bersifat larut dalam air,

Berikut ini uraian lebih lanjut mengenai Struktur Atom Lactic Acid:

Lactic acid adalah bahan asam organik alami yang banyak ditemukan dalam produk fermentasi serta secara alami dihasilkan oleh tubuh manusia dalam proses metabolisme. Struktur atomnya, yang mengandung gugus karboksil (–COOH) dan gugus hidroksil (–OH) pada rantai karbon tiga atom (C₃H₆O₃), memiliki peranan penting karena memberikan sifat asam sekaligus kemampuan membentuk ikatan hidrogen. Sehingga membuatnya efektif sebagai pengatur pH, pengawet, serta bahan baku bioplastik ramah lingkungan. Kehadiran pusat kiral di strukturnya juga memungkinkan lactic acid diaplikasikan dalam sintesis senyawa optis aktif dan berbagai produk farmasi.

Struktur Atom Lactic Acid

Poin-poin lebih lengkap mengenai struktur Atom Lactic Acid kami hadirkan berikut ini:

  • Rumus Molekul Asam Laktat:

Rumus molekul pada struktur atom lactic acid adalah C₃H₆O₃, yang mencerminkan susunan tiga atom karbon, enam atom hidrogen, dan tiga atom oksigen dalam molekulnya. Struktur ini memadukan gugus karboksil (–COOH) dan gugus hidroksil (–OH) pada kerangka rantai karbon. Menjadikannya senyawa asam hidroksi yang bersifat polar dan larut dalam air. Kehadiran gugus fungsi ini memungkinkan lactic acid berperan penting dalam berbagai aplikasi. Seperti pengatur keasaman dalam industri makanan, bahan baku bioplastik berbasis polylactic acid (PLA). Serta sebagai zat pengawet dan agen antimikroba berkat kemampuannya menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen.

  • Gugus Fungsi:

Gugus fungsi pada struktur atom lactic acid terdiri dari gugus karboksil (–COOH) dan gugus hidroksil (–OH) yang terikat pada rantai karbon tiga atomnya. Gugus karboksil berperan sebagai penyumbang sifat asam dengan kemampuan melepaskan ion H⁺. Sementara gugus hidroksil meningkatkan polaritas dan kemampuan membentuk ikatan hidrogen, yang menjadikan lactic acid mudah larut dalam air serta aktif secara biologis. Kombinasi kedua gugus fungsi ini memungkinkan lactic acid di aplikasikan luas sebagai pengatur keasaman, agen antimikroba, hingga bahan baku biopolimer dalam industri ramah lingkungan.

  • Struktur Karbon:

Struktur karbon pada struktur atom lactic acid terdiri dari tiga atom karbon yang tersusun secara berurutan. Di mana karbon pertama membentuk gugus karboksil (–COOH), karbon kedua menjadi pusat kiral yang terikat pada gugus hidroksil (–OH) serta atom hidrogen, dan karbon ketiga membentuk gugus metil (–CH₃). Susunan ini menghasilkan kerangka hidroksi-asam dengan sifat optis aktif karena keberadaan atom karbon kiral pada posisi kedua. Memungkinkan lactic acid memiliki dua bentuk enansiomer (D- dan L-lactic acid) yang berbeda aktivitas biologinya. Struktur karbon inilah yang menentukan sifat kimia, kelarutan, serta peran aplikasinya di berbagai bidang.

  • Atom pusat kiral:

Atom pusat kiral pada struktur atom lactic acid terletak di karbon kedua (C2), yang terikat pada empat substituen berbeda. Yaitu gugus karboksil (–COOH), gugus hidroksil (–OH), gugus metil (–CH₃), dan atom hidrogen (–H). Kehadiran pusat kiral ini membuat lactic acid bersifat optis aktif, sehingga memiliki dua bentuk enansiomer (L-lactic acid dan D-lactic acid) dengan sifat fisik dan aktivitas biologis yang berbeda. Struktur pusat kiral ini sangat penting dalam aplikasi lactic acid, terutama di bidang farmasi, bioteknologi, dan pembuatan polimer. Karena bentuk enansiomer tertentu seringkali lebih sesuai atau lebih aktif dalam proses biologis dibanding bentuk lainnya.

  • Ikatan:

Ikatan dalam struktur atom lactic acid terdominasi oleh ikatan kovalen, yang menghubungkan tiga atom karbon dengan atom hidrogen dan oksigen dalam susunan stabil. Gugus karboksil (–COOH) terikat melalui ikatan rangkap antara karbon dan oksigen. Sedangkan gugus hidroksil (–OH) melekat pada karbon pusat kiral dengan ikatan tunggal. Selain itu, ikatan kovalen juga menghubungkan gugus metil (–CH₃) di ujung rantai karbon. Kekokohan ikatan kovalen ini memberikan kestabilan struktural pada lactic acid, sekaligus mendukung sifat polar dan kemampuan membentuk ikatan hidrogen dengan air. Berperan penting dalam kelarutan serta reaktivitasnya dalam berbagai aplikasi industri dan biologis.

  • Tata Letak Atom:

Tata letak atom pada struktur lactic acid tersusun dari tiga atom karbon berurutan. Di mana karbon pertama membentuk gugus karboksil (–COOH), karbon kedua sebagai pusat kiral terikat pada gugus hidroksil (–OH), atom hidrogen, serta terhubung ke karbon ketiga, dan karbon ketiga sendiri terikat pada tiga atom hidrogen sebagai gugus metil (–CH₃). Oksigen dalam gugus karboksil berikatan rangkap dengan karbon pertama, sementara oksigen dalam gugus hidroksil berikatan tunggal dengan karbon kedua. Susunan ini menghasilkan struktur hidroksi-asam yang kompak, polar, dan stabil. Memudahkan lactic acid larut dalam air serta berinteraksi dengan berbagai zat lain dalam aplikasi kimia maupun biologis.

  • Kepolaran Asam Laktat:

Kepolaran pada struktur atom lactic acid berasal dari adanya gugus karboksil (–COOH) dan gugus hidroksil (–OH). Keduanya bersifat sangat polar karena perbedaan elektronegativitas antara atom oksigen dan hidrogen maupun karbon. Struktur polar ini memungkinkan lactic acid mudah membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Sehingga menjadikannya sangat larut dalam air dan cairan biologis. Kepolaran yang tinggi juga mendukung aktivitas lactic acid sebagai pengatur pH, agen antimikroba, serta meningkatkan kemampuannya berinteraksi dengan senyawa lain dalam berbagai aplikasi industri, pangan, dan farmasi.

  • Sifat Asam:

Sifat asam pada lactic acid berasal dari adanya gugus karboksil (–COOH) dalam strukturnya. Mampu melepaskan ion hidrogen (H⁺) ke dalam larutan sehingga menurunkan pH dan bersifat asam lemah. Kemampuan melepas proton ini menjadikan lactic acid efektif sebagai pengatur keasaman dalam produk pangan. Sekaligus memiliki aktivitas antimikroba dengan menciptakan lingkungan asam yang menghambat pertumbuhan mikroba patogen. Sifat asam ini juga penting dalam reaksi esterifikasi untuk produksi polylactic acid (PLA) sebagai plastik biodegradable, memperluas pemanfaatannya dalam bidang industri ramah lingkungan.

Demikianlah pembahasan mengenai Struktur Atom Lactic Acid untuk informasi dan pemesanan hubunguilah kontak kami berikut ini.

contact us

Rate this post