Sifat Kimia Capsicum Oleoresin
Kapsaisin adalah senyawa memberikan pedas pada chilli serta memiliki kandungan kapsaisin dalam jumlah signifikan, membuatnya memiliki rasa pedas yang kuat. Senyawa merupakan alkaloid yang terdapat secara alami dalam cabai merah & hijau, dan beberapa jenis lainnya. Kapsaisin terdapat terutama di dalam biji, dinding dalam buah cabai, dan membran mengelilingi bijinya. Kapsaisin diekstrak dan terpakai dalam berbagai produk seperti saus pedas, suplemen makanan, salep penghilang rasa nyeri, dan produk topikal lainnya.
Sifat kimia Capsicum Oleoresin, mempunyai senyawa khas dalam bahan tambahan pangan industri. Berikut ini penjelasannya.
Sifat Kimia yang terkandung dalam Capsicum Oleoresin:
-
Kapsaisin
Kapsaisin adalah senyawa kimia yang memberikan rasa pedas pada cabai. Oleoresin ini mengandung kapsaisin dalam jumlah yang signifikan, yang membuatnya memiliki rasa pedas yang kuat. Senyawa ini merupakan alkaloid yang terdapat secara alami dalam cabai merah, cabai hijau, dan beberapa jenis cabai lainnya. Kapsaisin terdapat terutama di dalam biji cabai, dinding dalam buah cabai, dan membran yang mengelilingi bijinya. Kapsaisin diekstrak dan terpakai dalam berbagai produk seperti saus pedas, suplemen makanan, salep penghilang rasa nyeri, dan produk topikal lainnya.
-
Kapsaisikinoid
Selain kapsaisin, Capsicum oleoresin juga mengandung kapsaisikinoid yang terutama terdiri dari berbagai jenis senyawa, termasuk kapsaisin, dihidrokapsaisin, homokapsaisin, kapsaisikin, dan kapsaisikin yang lain. Ini adalah senyawa-senyawa yang berperan dalam menentukan tingkat kepedasan dalam makanan yang mengandung cabai. Kapsaisikinoid berfungsi dalam industri makanan untuk memberikan rasa pedas pada makanan dan minuman. Mereka juga berperan dalam produk farmasi, seperti salep penghilang rasa nyeri, untuk mengurangi rasa nyeri pada area tertentu.
-
Karotenoid
Karotenoid dalam capsicum oleoresin tidak hanya memberikan kontribusi terhadap warna oleoresin tersebut, tetapi juga memberikan manfaat nutrisi dan sifat antioksidan. Misalnya, beta-karoten dapat berperan dalam menjaga kualitas nutrisi dan sifat antioksidan oleoresin ini. Karotenoid juga memainkan peran dalam memengaruhi karakteristik rasa dan aroma, serta manfaat kesehatan yang mungkin terkait dengan konsumsi capsicum oleoresin atau produk yang mengandungnya.
-
Minyak Atsiri
Minyak atsiri dalam capsicum oleoresin adalah salah satu komponen penting yang memberikan aroma dan rasa khas pada ekstrak tersebut. Minyak atsiri dalam capsicum oleoresin terutama mengandung senyawa-senyawa volatil yang memberikan karakteristik rasa pedas dan aroma yang kuat yang terkait dengan cabai
-
Aktivitas Antimikroba Chili Oleoresin
Capsicum oleoresin memiliki aktivitas antimikroba yang bisa berfungsi untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme, terutama karena kandungan kapsaisinoid yang berfungsi sebagai agen antimikroba. Beberapa mikroorganisme yang rentan terhadap aktivitas antimikroba capsicum oleoresin termasuk bakteri, jamur, dan bahkan beberapa jenis virus.
-
Aktivitas Antioksidan Chili Oleoresin
Capsicum oleoresin juga memiliki aktivitas antioksidan yang dapat bermanfaat dalam menjaga kualitas produk makanan dan minuman serta memberikan manfaat kesehatan. Aktivitas antioksidan ini terkait dengan kandungan senyawa-senyawa seperti karotenoid dan kapsaisinoid dalam capsicum oleoresin.
-
Aktivitas Anti-inflamasi Chili Oleoresin
Capsicum oleoresin memiliki potensi aktivitas anti-inflamasi, terutama karena kandungan kapsaisinoid yang terdapat di dalamnya. Kapsaisinoid adalah senyawa yang memberikan cabai rasa pedas, dan mereka telah diteliti dalam konteks sifat anti-inflamasi dan terpakai dalam beberapa produk farmasi dan suplemen.
-
Aktivitas Analgesic
Capsicum oleoresin memiliki aktivitas analgesic atau kemampuan untuk mengurangi rasa sakit. Aktivitas ini terutama terkait dengan kandungan kapsaisikinoid dalam oleoresin tersebut. Kapsaisikinoid adalah senyawa yang terkandung dalam cabai yang memberikan rasa pedas. Kapsaisin dapat berperan dalam produk-produk topikal untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan pada kulit.